Ini
kicauan senduku hanya dengan Tuhan
ketika
bejana hatiku tak mampu lagi membendung dera
kemudian
Tuhan berfirman
“Dengarlah
alam bersyair
masih
kau lihat mentari menyapa dibalik ufuk jingga
bintang
berpendar dengan senyuman kilau di tengah temaram
embun
pagi menyentuh lembut dengan pesona
mereka
menemani dalam langkah
memeluk
dengan tangguh
lalu
mengapa harus ada keluh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar