Langkah-langkah gemulai menari mengiri alam
Kekanan kekiri seirama dengan hembusan angin
Menari dibawah goresan jingga
Sewarna dengan warna hati sang pemilik langkah
Indah cantik dan mempesona
Manusia.. kita membutuhkan sebuah lensa,
Lensa yang mampu membantu kita melihat tanpa prasangka,
membuka cakrawala,
menafikkan fikiran-fikiran yang selama ini terlalu dangkal
atau terkasan tak acuh
When you have thought about your life, you have asked to yourself what had happened to your life when your life not be going the way you planned. You had already planned everything about your future life, you knew the step that you want to take, You knew how to catch your dream. But suddenly the storm came to your life, changed everything you had planned, made you lost your direction, Made you felt so down. Try to believe that everything happens because of His plan, You will be tough and strong. This is just a chapter of your life. I believe that after storm you will see the beautiful sky. THIS IS LIFE and WE NEED TO BE REALLY GRATEFUL WITH EVERYTHING HAPPENS. Love You God, Thanks for this beautiful Life
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia . Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, (terutama kepada ibunya), karena ibunyalah yang mengandungnya dengan berbagai susah payah, dan menyapihnya dalam (umur) dua tahun. Oleh karena itu hendaklah kamu bersyukur kepada Ku (hai manusia) dan juga kepada Kedua orang tuamu.”
Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”
"Tak selamanya kenyataan sesuai dengan rencana. Langkah demi langkah kita kadang menyeret kedalam banyak persimpangan yang membingungkan. Begitu banyak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan. Semua seolah menuntut jawaban. Lubang risiko menganga lebar. Kesalahan satu langkah seperti membuat ribuan langkah yang teleh ditempuh tidak berharga. Rasa takut menggoyahkan hati, tapi hanya sebuah langkah keberanian yang akan terus melaju melewati hari. Langkah yang percaya bahwa ia berjalan dengan suara hatinya." (kutipan dari buku 23 episentrum)
“Saya dulu lulusan Gontor dan setelah lulus saya di terima di Al-Azhar, segala persiapan sudah dilakukan, namun tiba-tiba Allah berkehendak lain, Ayah saya meninggal dan saya memiliki adik-adik yang tentunya menjadi tanggungjawab saya sebagai anak pertama karena kepergian ayah saya. Akhirnya karena saya menjadi tulangpunggung keluarga, saya memutuskan untuk tidak berangkat ke Al-azar. Dengan bekal ijazah pondok, hanya universitas XXX yang mengakui ijazah saya, akhirnya saya kuliah disitu dan jadilah saya seorang guru sekarang, Alhamdulillah ternyata sekarang anak saya yang berangkat ke Al-Azar. Tentu saja semua lulusan Gontor menginginkan untuk berkuliah di Alazar, tapi ternyata Allah menjawab dengan cara lain keinginan saya.”
"Menjadi ibu rumah tangga dengan pilihan dan banyak peluang didepan mata itu berbeda dengan menjadi ibu rumah tangga dengan terpaksa. Kalau dengan pilihan kita bisa lebih terampil, karena kita ikhlas menjalankannya. Dulu tante juga pengennya jadi wanita karir dan ibu rumah tangga yang sukses, ternyata setelah punya anak tentu kita harus tetap memprioritaskan salah satu. Bayangkan bagaimana bisa kita merawat anak-anak dan suami kalau kita bekerja dari jam 7pagi- jam 5 sore atau terkadang bisa sampai malam, belum lagi pulang-pulang kita tentu sudah kelelahan. Untuk apa sukses dengan pribadi tapi anak-anak kita tidak terawat. Bagi tante yang sudah jadi ibu, anak-anak kita itu seperti bagian dari diri kita."
“Wanita berilmu itu WAJIB, untuk diamalkan terutama dilingkungan terdekat keluarga, syukur-syukur bisa diamalkan lebih luas.”
“Idealismenya wanita sekarang memang ingin sukses dua-duanya, dikeluarga dan dipencapaian pribadinya tapi tetap ada waktunya sendiri-sendiri, management time and condition yang baik, istilahna MENCIPTAKAN HARMONI dengan TIMING yang TEPAT maka HARMONI akan tercipta, tante sedang merintis karir tante dengan bisnis dirumah biar tetep bisa ngawasin anak-anak,tapi tetap lebih banyak waktu untuk anak-anak, nanti kalau anak-anak sudah mulai dewasa dan mulai sudah biasa dilepas, sudah ditanam akidahnya dengan baik. Insyaallah tante akan punya lebih banyak waktu, untuk mengelola bisnis tante. Kalau dulu masih single mau ngapain aja oke, sekarang kan sudah ada anak-anak. dan tante merasa lebih bahagia sekarang, ya mungkin karena menjalankan kodrat wanita.”